Sabtu, 01 Maret 2014

Morbatoh I'm coming

MORBATOH I’M COMING

Tepatnya di hari Selasa 07 Januari 2014, kami kelompok 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trunojoyo Madura semester ganjil 2014 saatnya diberangkatkan ke sebuah desa di salah satu kecamatan Banyuates Sampang yaitu Morbatoh. Di desa itu kami merapatkan visi misi, mengesampingkan ego demi suksesnya agenda KKN selama 1 bulan.
Kami terdiri dari 18 orang, Febrianto Dwi Rohandi prodi Teknik Informatika sebagai Koordinator Desa, Yunita Ratna Wati prodi Teknik Industri, Nikmatul Hoiriyah prodi Ekonomi Manajemen, Ardita Emiwati prodi Sosiologi, Siti Maghfirah prodi Psikologi, Lisaratul Fuadiyah prodi Ilmu Hukum, Hasibah prodi Sastra Inggris, Mustofa prodi Ekonomi Pembangunan, Dwi Kusuma Anggraini prodi Agribisnis, Septian Aurora Aga prodi Ilmu Kelautan, Agus Winarno prodi Agroekoteknologi, Amin Imron prodi Psikologi, Akbari Wahab Hamdani prodi Sosiologi, Moch Birnis Mubarok prodi Ilmu Hukum, Naashihuddin Anshor Faraby prodi Teknik Informatika, Edy Suritno prodi Ekonomi Manajemen, dan Ahmad Ghoishol Mubin prodi Ekonomi Pembangunan.
Morbatoh… kami menginjakkan kaki di desa itu pada sekitar pukul 1 siang. Bagi anggota kelompok yang telah ikut serta dalam survey sebelum KKN dilaksanakan, tentu desa ini sudah tidak asing lagi, begitu juga sebaliknya.
Kami bertempat tinggal di perumahan warga yang menurut kami sangat melebihi cukup bagi standart mahasiswa KKN, semua fasilitas tersedia baik yang benar-benar kami butuhkan seperti kompor gas, tempat tidur yang nyaman, kamar mandi yang nyaman, peratan masak yang sangat lengkap dan lain semacamnya, serta fasilitas yang hanya sebagai pelengkap saja seperti lemari es, sarana air minum PureIt juga tersedia. Pemilik rumah itu adalah ibu rumah tangga muda dari kalangan keluarga yang notabenenya adalah TKI Arab dan Malaysia sehingga wajar jika kami mendapat tempat yang seperti itu. Rumah itu terletak  ± 300 meter ke arah tenggara dari rumah Kepala Desa Morbatoh. Mbk Jibah ! begitulah kami memanggil pemilik rumah dengan akrab, nama itu mungkin atau pasti akan kami kenang hingga nanti.
Satu hari kami di desa itu, Alhamdulillah kami merasa nyaman atas penerimaan warga dengan senang hati. Mereka sangat welcome ! itu terbukti dari sikap dan perilaku mereka yang sangat ramah ketika pada malam hari setelah kami tiba tepatnya selasa malam kami langsung silaturrahmi ke semua tetangga terdekat dengan bantuan lampu senter berhubung jalan desa di tempat itu masih berupa jalan pasir berbatu.
Seiring berjalannya waktu, kami yang terdiri dari 18 orang lambat laun dapat saling mengenal satu sama lain, mulai dari perbedaan karakter, kreativitas, kemampuan interpersonal dan intrapersonal, dan kemampuan dalam hal lainnya. Meski kami berawal dari prodi yang berbeda atau bahkan mungkin sebelumnya mayoritas kami tidak saling mengenal di kampus karena luasnya cakupan area di kampus kami, dengan adanya KKN ini kami dapat menjadi sebuah keluarga baru yang senasib dan seperjuangan di bawah bendera KKN kelompok 1 Morbatoh semester ganjil 2014.
KKN kami bertepatan dengan bulan Rabiul Awwal (Maulid) dalam kalender Hijriyah. Warga desa Morbatoh memperingati perayaan Maulid secara bergiliran dari rumah ke rumah dalam setiap harinya sehingga kami (angggota KKN laki-laki) hampir tiap hari menghadiri undangan tersebut. Menurut salah satu tokoh masayarakat di situ, desa itu memang sudah tradisi dari jaman dulu dalam memperingati Maulid secara bergiliran.
Adapun Program Kerja (proker) kami diantaranya, membantu tenaga pengajar di SDN Morbatoh 2 dalam mensukseskan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang dilaksanakan dari senin sampai sabtu dengan mata pelajaran Matematika (kelas 3, 4, 5) Bahasa Inggris (kelas 4, 5), dan pengenalan computer (kelas 5). Ada juga proker kerajinan tangan membuat broz dari kain flannel yang diikuti oleh kaum ibu rumah tangga, remaja dan anak usia sekolah dasar, mereka sangat antusias dalam proker ini mungkin karena sebelumnya belum ada proker yang melibatkan kaum wanita di desa itu seperti yang telah dipaparkan oleh pihak LPPM saat kunjungan Monotoring dan Evaluasi (MonEv), hal itu karena kendala dari pihak aparat desa. Ada proker pembuatan pupuk organik yang melibatkan kaum bapak, proker itu memberi pengetahuan baru tentang praktik langsung membuat pupuk dengan bahan dasar pupuk kandang. Ada juga proker bimbingan belajar bahasa Inggris dan komputer dengan sasaran anak usia sekolah dasar. Dan masih banyak proker-proker yang lain.