Tugas Mata Kuliah
Psikologi Klinis
“Analisa Film
Gangguan Jiwa Berdasarkan Buku PPDGJ
Dengan Menggunakan
Diagnosa Multiaksial”
Nama : Siti Mahgfirah
Prodi : Psikologi
Semester/kelas
: IV/A
Dosen : dr. Siti Nurfitria,
S.Ked
Judul
Film : Sweet Memory
Gendre : Korea
Gangguan
: Demensia pada alzeimer onset dini
Penyebab : Genetik
Aksis I :
-
Gangguan klinis
-
Kondisi lain yang
menjadi fokus perhatian klinis
Nomor kode
diagnosis
|
Nama diagnosis
menurut PPDGJ III
|
Keterangan
|
F00.0
|
Demensia pada penyakit
Alzheimer onset dini
|
-
Penurunan
kemampuan daya ingat dan daya pikir yang sampai mengganggu kegiatan harian
-
Onsetnya belum
usia 63 tahun (penderita berusia 27 tahun)
-
Ada riwayat
keluarga yang berpenyakit Alzheimer (kakeknya)
|
F32.0
|
Episode depresi ringan
|
Sebelum
bersuami , penderita pernah hendak kabur bersama suami orang, namun laki-laki
tersebut tidak datang pada waktu yang telah disepakati sehingga penderita
mengalami kesedihan mendalam
|
Z63.0
|
Masalah yang berhubungan dengan
pasangan
|
Sejak
penderita divonis oleh psikiater mennderita alzheimer, dia sampai minta cerai
sama suaminya karena ingatannya mulai menghilang
|
Aksis II :
-
Gangguan
kepribadian
-
Retardasi mental
Nomor kode
diagnosis
|
Nama diagnosis
menurut PPDGJ III
|
Keterangan
|
F60.6
|
Gangguan cemas (menghindar)
|
Penderita merasa takut dan tegang setelah mengetahui dirinya
menderita alzheimer sehingga dia selalu menghindar dari suaminya dan
pekerjaanya karena dia merasa tidak mampu dan rendah
|
Aksis
III :
-
Kondisi medik umum
Nomor kode
diagnosis
|
Nama diagnosis
menurut PPDGJ III
|
Keterangan
|
|
Tidak ada
|
|
Aksis IV
:
-
Masalah psikososial
dan lingkungan
Nomor kode
diagnosis
|
Nama diagnosis
menurut PPDGJ III
|
Keterangan
|
|
Tidak ada
|
|
Aksis V :
Skala penilaian fungsi secara global
Nilai
|
Keterangan
|
55
|
- Gejala
berat (serius), distabilitas berat
- Penderita mengalami gangguan beberapa
waktu setelah menikah sehingga dia lupa (pikun) pada suaminya namun karena kesabaran
suami dalam merawatnya, dia dibawa pulang dari rumah sakit jiwa dan dibawa ke
tempat pertama kali ketemu dan akhirnya ingatan penderita dapat normal
kembali
|