REVIEW JURNAL
“Efektifitas
Konseling Rasional Emotif Dengan Teknik Relaksasi untuk Membantu Siswa
Mengatasi Kecemasan Menghadapi Ujian”
Oleh : Esty
Rokhyani
A.
Pembukaan
(Latar belakang)
Ujian
atau tes merupakan kegiatan akademik. Sedangkan kecemasan yang sering dialami
oleh siswa di sekolah, salah satunya kecemasan dalam menghadapi ujian atau tes.
Kecemasan dapat menggangu kinerja akademis dan penampilan siswa dalam
menghadapi ujian. Keadaan tertekan dan panik akan menurunkan hasil-hasil
belajar. Selain itu kecemasan siswa yang terlalu tinggi dalam menghadapi ujian
atau tes justru akan menurunkan kinerja otak siswa dalam belajar.
Penelitian
dalan jurnal terlapir merupakan fakta di lapangan yang mengupas banyaknya siswa
SMPN 5 Nganjuk yang mengalami kecemasan menghadapi ujian atau tes.
Dari
fenomena tersebut maka peneliti ingin mengetahui keefektifan pelaksanaan
konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi dalam membantu siswa
mengatasi kecemasan menghadapi ujian.
B.
Pembahasan
Konseling
dengan pendekatan rasional emotif merupakan suatu pendekatan terapi yang
memfokuskan kepada upaya untuk mengubah pola berfikir klien yang irasional
sehingga dapat mengurangi gangguan emosi atau perilaku yang maladaptif.
Seiring
dengan berkembangkan pengetahuan, konseling dengan pendekatan rasional emotif
dimasukkan juga teori belajar (Conditioning) dan berupaya menerapkannya agar
klien secara langsung bisa mengubah prilakunya sendiri (deconditioning),
sehingga konseling dengan pendekatan rasional emotif banyak memakai teknik-teknik
behavioral seperti ; relaksasi, didaktif, reedukasi, berkhayal,
konfrontasi.
Adapun
Tujuan utama konseling rasional emotif adalah sebagi berikut :
·
Memperbaiki dan
mengubah sikap, persepsi, cara berfikir, keyakinan dan pandangan-pandangan yang
irasional dan ilogis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan
diri, meningkatkan aktualisasinya seoptimal mungkin melalui perilaku kognitif
dan efektif yang positif.
·
Menghilangkan
gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri, seperti: Rasa benci,
rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, was-was, dan marah sebagai
konsekuensi keyakinan yang keliru dengan jalan mengajar dan melatih klien untuk
menghadapi hidup secara nasional dan membangkitkan kepercayaan, serta nilai-nilai
kemampuan diri sendiri.
Teknik
yang digunakan dalam terapi ini yaitu relaksasi. Menurut pandangan ilmiah ,
relaksasi merupakan perpanjangan serabut otot skeletal , sedangkan ketegangan
merupakan kontraksi terhadap perpindahan serabut. Peranan dari teknik relaksasi
itu sendiri adalah untuk membantu klien menurunkan getaran-getaran fisiologis
dan untuk menimbulkan suatu perasaan yang positif dan netral.
Adapun tahap teknik relaksasi dalam terapi emotif rasional ini
sebagi berikut :
·
Rasional
Konselor
mengemukakan tujuan prosedur singkat pelaksanaan relaksasi, serta konfirmasi
tentang kesediaan / kesungguhan klien menggunakan strategi ini.
·
Instruksi tentang pemakaian
Sebelum latihan
sebenarnya, klien hendaknya diberi petunjuk baju yang layak untuk direlaksasi
·
Menciptakan
lingkungan yang nyaman
Lingkungan
latihan hendaknya tenang dan bebas dari suara yang mengganggu seperti
berderingnya telepon, suara TV, radio maupun lalu- lalangnya anak-anak.Konselor
memberi contoh latihan relaksasi.
·
Konselor memberi contoh latihan relaksasi
Konselor
hendaknya memberi contoh secara singkat beberapa latihan otot yang akan dipakai
dalam relaksasi.
·
Instruksi-instruksi / penyajian untuk relaksasi otot
Suara
konselor hendaknya berbentuk kecakapan, bukan dramatisasi.
·
Penilaian setelah latihan
Konselor
menanyakan klien tentang sesion pertama latihan relaksasi, dengan mendiskusikan
masalah-masalah jika selama latihan klien mengalaminya.
·
Tindak lanjut (follow up)
Konselor
menugaskan pekerjaan rumah dan meminta klien untuk mengisi buku penilaian
terhadap pelatihan relaksasi di rumah itu.
Sampel yang diambil sebanyak 24
siswa yang terdiri dari 10 siswa kelas VIII (5 pria dan 5 wanita) dan 14 siswa
kelas VII (8 pria dan 6 wanita). Selanjutnya subyek penelitian sebanyak 24
siswa dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 12 siswa. Untuk mengukur kategori
kecemasan menghadapi ujian atau tes digunakan inventori kecemasan menghadapi
ujian atau tes, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa subyek
penelitian dalam kelompok perlakuan mengalami penurunan skor kecemasan
menghadapi ujian atau tes cukup signifikan seperti yang telah tertera di dalam
tabel jurnal.
C.
Penutup (Kesimpulan)
Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa :
Ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi ujian atau tes
secara sangat signifikan pada kelompok subyek perlakuan sebelum dan sesudah
diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi.
·
Konseling rasional emotif
dengan teknik relaksasi sangat efektif untuk membantu menangani kecemasan
menghadapi ujian atau tes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar